RUANG LINGKUP HIGIENE INDUSTRI DAN PROFESI HIGIENE INDUSTRI
Sektor
industry berkembang dengan pesat, hal ini diikuti oleh banyaknya pekerja yang
dibutuhkan untuk menunjang industry tersebut. Proses kerja ini akan berdampak
terhadap pekerja yang salah satunya adalah berdampak terhadap kesehatan
pekerja.
Menurut
perkiraan terbaru yang dikeluarkan oleh Organisasi Perburuhan Internasional
(ILO, 2017), 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Sekitar 2,4 juta (86,3 persen) dari kematian ini
dikarenakan penyakit akibat kerja Kematian karena Kecelakaan kerja lebih dari
380.000 (13,7 persen) Setiap tahun, ada hampir seribu kali lebih banyak
kecelakaan kerja non-fatal dibandingkan kecelakaan kerja fatal. Kecelakaan
nonfatal diperkirakan dialami 374 juta pekerja setiap tahun, dan banyak dari
kecelakaan ini memiliki konsekuensi yang serius terhadap kapasitas penghasilan
para pekerja
Untuk
mencegah dampak ini serta menjaga pekerja tetap sehat dan menjaga produktivitas
maka dibutuhkan bidang ilmu Higiene
Industri.
A. DEFENISI DAN PENGERTIAN
Ilmu dan
seni dengan melakukan Antisipasi, Rekognisi, Evaluasi, Kontrol terhadap
bahaya di tempat kerja, yang bisa menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan
kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja (AIHA).
B. HAZARD KESEHATAN
Ilmu
Higiene Industri focus pada pengendalian risiko kesehatan kerja. Hazard
kesehatan kerja yang ditemui di tempat kerja adalah :
1. Hazard
kimia
Banyak bahan kimia yang memiliki
sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem
tubuh dan organ lainnya. Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan,
uap, gas, debu, asap atau kabut. Bahan-bahan kimia digunakan untuk berbagai
keperluan di tempat kerja.
Sumber hazard kimia adalah :
a. Kontaminan udara
b. Solvent
c. Material
· Logam
· Pestisida
· Gas
a. Kebisingan
b. Getaran (vibrasi)
c. Temperature ekstrim
d. Radiasi
e. Pencahayaan
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Parasite
e. Binatang buas
5. Hazard psikologi
gbr 1 : Hazard Kesehatan
C. BIDANG ILMU DALAM K3
Gbr 2 ; Bidang ilmu dalam K3
Bidang Ilmu dalam K3 :
- Keselamatan Kerja
Bidang Ilmu yang fokus pada :
a. konstruksi yang aman
b. Proses kerja yang aman
c. SOP yang aman
d. Engineering Control - Kesehatan Kerja
Bidang Ilmu yang fokus pada :
a. Evaluasi kesehatan sebelum penempatan pekerjaan
b. Monitoring dan menjaga kesehatan pekerja
c. Mengurangi risiko PAK dan KK
d. Mengurangi risiko stres kerja
e. Memberikan masukan mengenai proses kerja dan lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan pekerja - Higiene Industri
Bidang ilmu yang fokus pada :
a. Antisipasi hazard dan risiko kesehatan
b. Evaluasi dan pengukuran hazard
c. Kontrol/ pengendalian risiko kesehatan
d. Komunikasi hazard dan risiko kesehatan
Dalam menjalankan praktek hygiene Industri melibatkan banyak ilmu, antara lain :
- Fisika
- Kimia
- Anatomi dan fisiologi
- Matematika
- Kreativitas
- Teknik komunikasiTabel 1 : Contoh aplikasi beberapa bidang ilmu dalam Higiene Industri
NO
|
BIDANG ILMU
|
APLIKASI
|
1
|
Fisika, Matematika, Anatomi Manusia,
Fisiologi
|
Evaluasi hazard seperti noise,
illumination, lasers, non- ionising radiation, ionising radiation, dan
ergonomics.
|
2
|
Kimia, Anatomi,
Fisiologi, Toksikologi
|
Evaluasi pajanan
kimia yang bersifat karsinogenik, gangguan reproduksi serta gangguan yang
lainnya
|
3
|
Statistik, epidemiologi, fisika, kimia,
anatomi, fisiologi, toksikologi, komunikasi
|
Mengukur pajanan hazard, interpretasi
hasil labor, analisa serta mengkomukasikan hazard
Pengukuran hazard dan pajanan
|
4
|
Teknik komunikasi
|
Interaksi dengan
karyawan manajemen dan klien, pembuatan laporan, menyiapkan laporan hasil
penelitian, mendisain dan melaksanakan program training bagi karyawan
|
D. RUANG LINGKUP HIGIENE INDUSTRI
Dalam menjalankan penerapan Higiene Industri di tempat kerja ada 4 tahapan yang harus dilakukan :
- AntisipasiAntisipasi dilakukan sebelum operasional dimulai atau apabila ada perubahan material dan proses kerja.
Merupakan kemampuan untuk meramalkan, memprediksi, memperkirakan potensi bahaya yang mungkin akan timbul dari atau di tempat kerja akibatnya dari kegiatan kerja.
Kemampuan ini diperlukan untuk mampu merencanakan program Higiene industri (Antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengontrolan) - Rekognisi
Merupakan Kegiatan pengenalan lingkungan kerja yang merupakan upaya dini untuk melindungi pekerja dari bahaya lingkungan kerja. Diperlukan hasil survei dan pemanfaatan informasi dan spesifikasi pekerjaan yang dinilai. - Evaluasi
Melibatkan observasi serta pemantauan dan penggunaan metode analitis yang diperlukan untuk mendeteksi tingkat pajanan. Data hasil monitoring dibandingkan dengan NAB. Tujuan monitoring lingkungan kerja adalah dapat dikendalikan pajanan dalam batas aman bagi pekerja - Kontrol
Didefinisikan sebagai penyesuaian suatu operasional dengan berpedoman kepada standar suatu regulasi, dengan mengurangi atau mencegah pajanan dari hazard kesehatan.
Gbr 4 : Ruang lingkup HI
Kesehatan kerja dan Higiene Industri Bersama sama mencegah
Penyakit akibat kerja sedangkan Higiene Industri dan Keselamatan Kerja Bersama
sama mencegah timbulnya kecelakaan kerja dengan menciptakan lingkungan kerja
yang aman dan sehat.
Higiene Industri bekerja lebih ke hulu, dimana menangani
risiko sebelum pekerja terpajan hazard kesehatan.
Gbr 3 : fungsi HI
II.
INDUSTRIAL
HIGIENIST (PROFESI HIGIENE INDUSTRI)
PENGERTIAN
Adalah Ahli higienis
industri yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik, kimia,
fisika, kedokteran, atau ilmu fisika dan biologi terkait, yang juga telah
menerima pelatihan khusus dalam Rekognisi, evaluasi, dan pengendalian hazard di
tempat kerja dan sudah mencapai kompetensi dalam higiene industry
Seorang Profesi Higiene Industri harus menguasai :
- Hazard kesehatan di tempat kerja
- Efek kesehatan akibat pajanan diatas ambang batas
- Nilai ambang batas
- Sumber pajanan yang diatas NAB, tugas dan prosedur kerja bagi pekerja yang terpajan
- Tindakan pengendalian
PERAN DAN FUNGSI INDUSTRIAL HIGIENIST
- Membantu pimpinan secara professional dalam upaya memelihara tenaga kerja yang sehat, serta upaya memelihara/meningkatkan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan aman.
- Melakukan inspeksi daerah operasi perusahaan dan lingkungan secara berkala untuk mengenal dan mengukur serta memonitor bahaya yang mungkin akan mengancam kesehatan dan keselamatan
- Turut aktif mereview aspek HSE terhadap setiap rencana konstruksi, renovasi fasilitas produksi/ operasi agar tetap mematuhi / memenuhi aturan panduan Industrial Hygiene Engineering.
- Membuat, merencanakan, menerapkan dan melakukan evaluasi program kegiatan mengenai upaya mengurangi atau menghilangkan bahaya dilingkungan kerja, serta resiko dampaknya.
Sertifikasi yang ada di Indonesia :
* AK3 Lingkungan kerja
* Higiene Industri Muda
* Higiene Industri Madya
* Higiene Industri Utama
Sertifikasi Internasional : CIH
* AK3 Lingkungan kerja
* Higiene Industri Muda
* Higiene Industri Madya
* Higiene Industri Utama
Sertifikasi Internasional : CIH
test
BalasHapus