PENGANTAR DAN SEJARAH HIGIENE INDUSTRI



A.   PENGERTIAN HIGIENE INDUSTRI

Perkembangan industry memberikan peluang kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Proses produksi yang tidak sehat dan aman bisa menimbulkan  risiko  bagi keselamatan dan kesehatan pekerja. Untuk mecegah timbulnya dampak tersebut maka disini diperlukan ilmu higiene industry dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Higiene industry adalah ilmu dan seni dengan melakukan antisipasi, mengenali, mengukur dan mengevaluasi serta melakukan pengendalian terhadap potensi bahaya di tempat kerja, yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan atau penyakit serta ketidak nyamanan bagi pekerja.


Di dalam mata ajaran higiene industri mahasiswa akan mendapatkan  pemahaman tentang konsep dasar dan lingkup bahasan, serta bentuk  penerapan higiene industri di tempat kerja. 


A.   TUJUAN UTAMA HIGIENE INDUSTRI

Hakikat utama dari Higiene industry adalah :
1.   Sebagai alat untuk mencegah timbulnya penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja dan mencapai derajat kesehatan pekerja yang setinggi tingginya
2.   Sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas

Agar tercapainya kondisi tersebut maka harus diciptakan lingkungan kerja yang aman dan memenuhi syarat kesehatan. Seperti penerangan yang cukup, tidak ada kondisi bising, temperature ekstrim atau posisi jangan serta kondisi kondisi lain yang berisiko terhadap kesehatan.

A.   SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HIGIENE INDUSTRI

Menentukan kapan higiene industri mulai digunakan sulit untuk menentukan waktu yang pastinya tapi bisa diperkrirakan sejak manusia menyadarai adanya bahaya di tempat kerja dan mulai ada usaha untuk mengendalikannnya.
Pada tahun 370  seorang Pada tahun 370 SM, seorang dokter yang bernama Hippocrates (460-370SM) membuat tulisan tentang penyakit akibat kerja, yaitu keracuan timbal pada pekerja pertambangan dan metalurgi. Tulisan ini merupakan tulisan pertama dibidang kedokteran kerja.

Pada awal abad pertama setelah masehi plinius secundus (plny the elder) menulis bahwa ada penambang yang menyelimuti mukanya dengan loose bladder (kain penutup yang terbuat dari kandung kemi binatang) untuk mencegah terhirupnya debu debi yang berbahaya di tempat kerja.
Tahun 1473 Ellenborg mengenali bahaya uap logam timbal dan mercuri serta menggambarkan gejala gejala akibat keracunannya dan memberikan saran bagaimana cara mencegah keracunan tersebut.
Dokumen mengenai konsep hiperkes belum ada sebelum abad ke 16. Dokumen ini dimulai dengan  Gerogius agricola menulis buku De Re Metallica pada tahun 1556 dan pada tahun 1569 Paracelcus menulis Von der Bergsucht und Anderen Bergkrankheiten. Kedua buku ini menggambarkan pekerjaan dalam tambang, cara mengolah bijih dantentang penyakit yang diderita oleh pekerja serta cara pencegahannya. Agricola menganjurkan agar digunakan ventilasi serta penutup muka yang longgar. Paracelcus menguraikan Panjang lebar mengenai bahan kimia tambang sehingga dia dianggap telah memulai toksikologi modern.
De Morbis Artificium Diatriba (penyakit para pekerja) merupakan tulisan pertama yang dianggap sebagai risalah lengkap dalam bidang penyakit akibat kerja. Tulisan ini adalah hasil karya Bernardino Ramazzini (1633-1714), yang dikenal sebagai Bapak kedokteran kerja (occupational Medicine) dan diterbitkan pada tahun 1713. Dalam buku ini diuraikan tentang penyakit menurut jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja. Dia membuat masalah lebih jelas, bahwa pekerjaan dapat menimbulnya penyakit yang disebut denga penyakit akibat kerja. Dia pula yang menambahkan kepada cara diagnosis hipokrates satu hal, meminta orang sakit untuk menceritakan pekerjaannya. Anjuran ini sangat penting karena mustahil menegakkan diagnose penyakit akibat kerja tanpa mengetahui pekerjaan penderita.

Percival Pott (1714-1788), Pada tahun 1775, menyatakan bahwa para pekerja pembersih cerobong asap di Inggris menderita penyakit kanker skrotum. Percival Pott menekankan bahwa adanya jelaga dan kurangnya higiene di cerobong asap yang menyebabkan terjadinya kanker skrotum. Dari penelitiannya ini, maka Percival Pott menjadi Occupational epidemiologist pertama dalam sejarah. Penelitian ini berhasil melahirkan Chimney-sweeps Act pada tahun 1788.

Lebih dari 100 tahun setelah tulisan Ramazinni diterbitkan, tidak ada penambahan yang berarti pada literatur kedokteran kerja . Baru pada abad ke-19, dua orang dokter yakni Charles Thackrah di Inggris dan Benjamin W. Mc Cready di Amerika, memulai lahirnya literatur modern dalam bidang rekognisi penyakit akibat kerja. On the influenece of Trades, Professions, and Occupations in the United States, in the Production of disease, hasil karya Benjamin Mc Cready merupakan literatur kedokteran kerja pertama yang dipublikasikan di Amerika. Switzerland pertama kali membuat “Workers Compensation Act” pada tahun1881.

Pada tahun 1910, Dr Alice Hamilton melakukan penelitian di beberapa tempat kerja yang dianggap berbahaya. Penelitian yang dilakukannya meliputi rekognisi penyakit akibat kerja, melakukan evaluasi dan mengontrol penyebab penyakit akibat kerja tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Dr Alice Hamilton ini dianggap sebagai praktek Higiene Industri pertama di Amerika Serikat.


Perkembangan selanjutnya beberapa negara membuat organisasi dan divisi divisi dibidang Higiene Industri, antara lain :
  • Pada tahun 1916 Amerika mebentuk “American Association of Industrial Physicians & Surgeons”
  • Pada tahun 1920 Australia membentuk Australian Industrial Hygiene Division.
  • Tahun 1930 : pembentukan NSW Industrial Hygiene Divison” dan “Victorian Industrial Hygiene Division
  • Tahun 1938 : Dibentuk American Conference of  Governmental Industrial Hygienists (ACGHH)
  • Tahun 1939 : Dibentuk “AIHA” (American Industrial Hygiene Association)
  • Tahun 1970 : dibentuk OSHA” dan “NIOSH” “Occupational Health and Safety Act of America”.
  • Tahun 1973 : dibentuk Health and Safety Commission and Executive Health and Safety at Work Act in England
  • Tahun 1985  : dibentuk Victorian Occupational Health & Safety Act and Occupational Health and Safety Commission



D. PERKEMBANGAN HIGIENE INDUSTRI   DI INDONESIA

Higiene perusahaan pada zaman colonial tidak banyak berkembang. Baru pada  permulaan abad ke 20 mulai dikeluarkan undang undang dan peraturan pelaksanaan mengenai kebersihan, keselamatan dan kesehatan. Substansinya masih sangat sederhana, sesuai dengan kebutuhan waktu itu.
Pada tahun 1957 Depertemen Perburuhan mendirikan Lembaga Kesehatan Buruh yang berfungsi sebagai penasehat dan aparat untuk meningkatkan mutu ilmiah kesehatan buruh, yang pada tahun 1965 berubah menjadi Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Buruh.
Dengan reorganisasi Kabinet Ampera tahun 1966 kedudukan dan fungsi Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, kedudukan  dan fungsi hygiene perusahaan dan keselamatan kerja dalam aparatur pemerintah menjadi jelas dan tegas, yaitu resminya Dinas Higiene Perusahaan dan Sanitasi Umum serta Dinas Keseahatan Tenaga Kerja berada dalam organisasi Depertemen Kesehatan. Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja serta Direktorat Kesehatan Kerja dan Hiperkes berada dalam organisasi Depertemen Tenaga Kerja. Tahun 1967 di Bandung didirikan Badan Pembina dan Konsultasi Higiene Perusahaan yang merupakan suatu badan usaha.

Undang undang Keselamatan Kerja diundangkan pada tahun 1970. Pada bulan Juli tahun 1971 dibentuk Ikatan Hiperkes dan Keselamatan Kerja




A. KENAPA PERLU HIGIENE INDUSTRI
Tumbuh kembang industry yang pesat bisa menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja, oleh karena itu perlunya ilmu hygiene industry untuk memastikan terjaganya kesehatan pekerja dari dampak tersebut.

Higiene industry sangat penting diterapkan karena :
  1.  Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas dari bahaya terhadap kesehatan kerja.
  2. Bahwa pekerja merupakan modal utama dalam suatu perusahaan
  3.  Banyaknya kejadian penyakit maupun injuri akibat kerja
  4. Perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak ternilai jumlahnya jika terjadi peningkatan kejadian penyakit akibat kerja dan meningkatnya ketidakhadiran pekerja karena sakit yang diakibatkan oleh bahaya yang timbul ditempat kerja.
  5. Mulai dikeluarkannya peraturan-peraturan, yang mengharuskan perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan pekerjanya, seperti :
  6. Mengabaikan hak pekerja untuk tetap sehat berarti melanggar HAM
  7. Higene industri merupakan suatu metode yang efektif dalam mengelola lingkungan kerja dan pekerja dalam menekan tingkat kejadian injury dan penyakit akibat kerja

Ref :
  1. Flegger A & Lillquist D, 2011. Industrial Hygiene Reference and Study Guide 3rd, AIHA
  2. Hendra, Panduan Kuliah Higiene Industri, UI
  3. Suripto, Higiene Industri
  4. Sumakmur, Higiene Perusahaan dan Kesehatan kerja.

SLIDE :























Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERMENAKER NO 5 TAHUN 2018 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA

SURVEI DIAGNOSIS STRES KERJA SESUAI DENGAN PERMENAKER N0 5 TAHUN 2018

RUANG LINGKUP HIGIENE INDUSTRI DAN PROFESI HIGIENE INDUSTRI