ASBESTOS
Asbes merupakan suatu grup mineral metamorfis yang berserabut. Banyak digunakan karena bersifat resisten terhadap panas dan zat kimia serta bersifat isolator. Sifat sifat lain adalah tidak mudah terurai di alam bebas, lentur, bisa ditenun serta dapat sebagai peredam suara. Asbes tersusun dari komposisi kimia SiO2, MgO, Oksida Fe, Al2O3, Na2) dan H2O.
Sejak 4000 tahun yang lalu sudah ditambang tapi baru ditambang dalam skala besar sejak abad ke 19. Beberapa negara seperti seperti Jepang, Amerika Serika dan Eropah sudah melarang penggunaan Asbes. Pada tanggal 12 Juli 2018 Pengadilan Amerika Serikat menjatuhkan denda US $ 4.6 Milyar kepada Johnson & Johnson karena bedak taburnya terbukti mengandung Asbes dan menyebabk 22 orang wanita menderita kanker ovarium.
KELOMPOK ASBES
Asbes terdiri dari 2 golongan yaitu serpentin dan amphibole.
PENGGUNAAN ASBES
Penggunaan Asbes tergantung tipe serabutnya. Serabutnya ada yang panjang, sedang dan pendek.
Asbes serat panjang bisa dipintal dan digunakan untuk :
Asbes yang panjang seratnya sedang digunakan sebagai bahan campuran untuk :
Pekerja yang riskan terpajan asbes adalah :
DAMPAK KESEHATAN DARI ASBES
Asbes merupakan salah satu penyebab pneumokonios yang merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh debu. Pneumokonioisis yang disebabkan oleh asbes disebut dengan asbestosis. Pajanan yang lama akan menyebabkan retensi serat serat asbes cukup banyak. Serabut asbes yang terhirup ditangkap oleh makrofag dan angkut ke rongga pleura. Makrofag ini akan meradang dan terbentuk jaringan ikat. Secara perlahan lahan akan menimbulkan jaringan ikat pada paru yg progresif. Serat asbes ini tidak bisa dihancurkan dan kemudian hemosiderin membentuk "asbestos body".
Asbestosis akan menyebabkan gangguan oksigenasi di paru sehingga menimbulkan gejala sesak nafas, batuk dan banyak mengeluarkan dahak. Jika penyakit sudah berat maka akan timbul gejala gejala gangguan oksigenasi yang berat seperti sianosis (biru), ujung jari melebar serta terdengar krepitasi di dasar paru. Gambaran rontgen paru ditemukan tanda tanda asbestosis. Pada stadium awal terlihat titik titik halus di bagian bawah paru (ground glass appearance) dengan batas jantung dan diafragma tidak jelas.
Pajanan asbes juga bisa menyebabkan kanker paru terutama jenis mesotelioma. Selain kanker paru juga bisa menyebabkan kanker dorgan tubuh lainnya seperti di saluran cerna dan ginjal.
Orang yang terpapar asbes juga bisa menelan serat serat asbes bersama air ludah dan dahak. Sumber pajanan juga berasal dari minuman dan makanan yang tercemar asbes. Selain di usus serat asbes juga bisa menembus organ lain di tubuh.
KONTROL PAJANAN
NORMA K3 PEMAKAIAN ASBES
Regulasi yang mengatur produksi dan penggunaan asbes adalah Permenaker No 3 tahun 1985. Regulasi ini mengatur antara lain :
Sejak 4000 tahun yang lalu sudah ditambang tapi baru ditambang dalam skala besar sejak abad ke 19. Beberapa negara seperti seperti Jepang, Amerika Serika dan Eropah sudah melarang penggunaan Asbes. Pada tanggal 12 Juli 2018 Pengadilan Amerika Serikat menjatuhkan denda US $ 4.6 Milyar kepada Johnson & Johnson karena bedak taburnya terbukti mengandung Asbes dan menyebabk 22 orang wanita menderita kanker ovarium.
KELOMPOK ASBES
Asbes terdiri dari 2 golongan yaitu serpentin dan amphibole.
- Serpentin
Seratnya panjang dan bisa ditenun. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah krisotil (asbes putih). Krisotil banyak digunakan pada industri.
- Amphibole,
Seratnya kasar, kaku dan rapuh jadi jarang digunakan untuk industri.
Yang termasuk golonganini adalah :
- actinolit,
- tremolit,
- anthopilit,
- krocidolit,
- amosit.
PENGGUNAAN ASBES
Penggunaan Asbes tergantung tipe serabutnya. Serabutnya ada yang panjang, sedang dan pendek.
Asbes serat panjang bisa dipintal dan digunakan untuk :
- Tali asbes
- Kain tahan panas
- Isolasi listrik dan tahan panas
- Belt conveyor
- Lapisan rem mobil
- Sarung tangan
Asbes yang panjang seratnya sedang digunakan sebagai bahan campuran untuk :
- Bahan campuran dalam semen asbes
- Pipa
- Lembaran asbes
- Atap asbes
Asbes serabut pendek digunakan sebagai bahan tuang tahan api.
CONTOH PENGGUNAAN ASBES :
Kain asbes
Pekerja yang riskan terpajan asbes adalah :
- Pekerja di pertambangan, penggilingan dan pengolahan asbes
- Industri tekstil yang menggunakan asbes
- Pekerjaan konstruksi dan renovasi
- Tukang pipa termasuk pemasangan dan perbaikan
- Mekanik yang berhubungan dengan alat alat yang mengandung asbes
- Polisi lalu lintas, tukang parkir
- Pemadam kebakaran
Asbes merupakan salah satu penyebab pneumokonios yang merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh debu. Pneumokonioisis yang disebabkan oleh asbes disebut dengan asbestosis. Pajanan yang lama akan menyebabkan retensi serat serat asbes cukup banyak. Serabut asbes yang terhirup ditangkap oleh makrofag dan angkut ke rongga pleura. Makrofag ini akan meradang dan terbentuk jaringan ikat. Secara perlahan lahan akan menimbulkan jaringan ikat pada paru yg progresif. Serat asbes ini tidak bisa dihancurkan dan kemudian hemosiderin membentuk "asbestos body".
Asbestosis akan menyebabkan gangguan oksigenasi di paru sehingga menimbulkan gejala sesak nafas, batuk dan banyak mengeluarkan dahak. Jika penyakit sudah berat maka akan timbul gejala gejala gangguan oksigenasi yang berat seperti sianosis (biru), ujung jari melebar serta terdengar krepitasi di dasar paru. Gambaran rontgen paru ditemukan tanda tanda asbestosis. Pada stadium awal terlihat titik titik halus di bagian bawah paru (ground glass appearance) dengan batas jantung dan diafragma tidak jelas.
Pajanan asbes juga bisa menyebabkan kanker paru terutama jenis mesotelioma. Selain kanker paru juga bisa menyebabkan kanker dorgan tubuh lainnya seperti di saluran cerna dan ginjal.
Orang yang terpapar asbes juga bisa menelan serat serat asbes bersama air ludah dan dahak. Sumber pajanan juga berasal dari minuman dan makanan yang tercemar asbes. Selain di usus serat asbes juga bisa menembus organ lain di tubuh.
KONTROL PAJANAN
- Eliminasi dan subsitusi
- Rekayasa teknik
- Kontrol Administratif
- APD
ELIMINASI DAN SUBSITUSI
Dalam pemilihan material yang dipakai usahakan menggunakan material yang aman untuk pekerja dan lingkungan
REKAYASA TEKNIK
- Gunakan sistim automatisasi sehingga menghindari kontak dengan pekerja
- Pekerjaan yang menggunakan material asbes dipisahkan dengan proses kerja yang lainnya.
- Menggunakan Lokal Exhaust Ventilation (LEV) agar debu asbes tidak terhirup oleh pekerja.
- Menggunakan metode basah untuk mencegah terbentuknya debu.
KONTROL ADMINISTRATIF
- Dibuat standar prosedur yang aman untuk pekerja
- Seluruh karyawan diberikan pelatihan mengenai bahaya di tempat kerja serta bagaimana cara perlindungannya.
- Kurangi waktu pajanan
- Personal higiene yang bagus
- Pemeriksaan kesehatan pekerja
- Memasang "warning sign"
ALAT PELINDUNG DIRI
- Alat Pelindung Diri harus yang sudah teruji dan sudah disetujui oleh pihak yang berwewenang
- Di tempat pajanan diatas NAB harus memakai respirator
NORMA K3 PEMAKAIAN ASBES
Regulasi yang mengatur produksi dan penggunaan asbes adalah Permenaker No 3 tahun 1985. Regulasi ini mengatur antara lain :
- Asbes atau bahan yang mengandung asbes tidak boleh digunakan dengan penyemprotan
- Tidak boleh menggunakan asbes biru
- Analisa debu asbes dilakukan setiap 3 bulan
- Pihak manajemen wajib memberikan buku petunjuk tentang bahaya asbes dan cara pencegahannya
- Pembersihan APD harus dalam lingkungan pabrik. Jika dibersihkan diluar maka diberi tanda "Bahan mengandung asbes"
- Pada setiap ruangan dipasang ventilasi yang sesuai. ventilasi ini harus diperiksa minimal setiap 3 bulan.
- Ventilasi dan APD serta hasil pemeriksaannya diperiksa dan diawasi oleh pegawai pengawas
Komentar
Posting Komentar